Gedung Asrama

AL-MUSHTHAFA

Asrama Pelajar Al-Mushthafa merupakan asrama pertama yang pemancangan kolom pertamanya dilakukan oleh Bupati Indramayu, Bapak H. Ope Mustofa pada 1999. Bangunan lima lantai seluas 22.000 m2 ini memiliki 170 kamar, dan tiap kamarnya mampu menampung sepuluh pelajar serta seorang guru pendamping. Tiap kamar memiliki fasilitas ruang belajar, kamar tidur, dan tiga buah toilet. Gedung berkonstruksi baja dan beton ini digunakan sebagai asrama pelajar puteri dan mahasiswi.

AL-FAJR

Gedung Asrama Pelajar Al-Fajr terdiri dari 5 lantai, seluas 22.000 m2, dengan jumlah kamar 170 buah, masing-masing kamar dihuni oleh 10 santri rijal beserta seorang guru pendamping. Pemancangan kolom pertamanya oleh Bpk. Malik Fajar, Menteri Agama era Presiden Megawati Sukarnoputri pada 2000. Asrama kedua berkonsntruksi baja dan beton ini memiliki fasilitas serupa dengan asrama yang pertama dibangun.

AL-NUR

Gedung Asrama An-Nur perletakan batu azas pembangunannya oleh Gubernur Jawa Barat, Nuriana dan Selesai pembangunannya pada 2002. Gedung asrama ketiga ini dibangun di atas tanah seluas 22.000 m2, dengan luas kamar sama dengan gedung asrama lainnya. Begitu pula jumlah penghuninya. Total biaya pembangunan gedung lima lantai ini yang sejumlah 22 miliar rupiah. Gedung asrama ketiga ini dihuni oleh pelajar puteri tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah.

AL-MADANI

Gedung Asrama Pelajar Al-Madani adalah gedung asrama keempat yang pemancangan kolom pertamanya dilakukan oleh Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Bapak Adi Sasono dan para sahabatnya yang tergabung dalam Perkumpulan Masyarakat Madani pada 20 Mei 2001. Gedung ini dibangun di atas tanah seluas 28.850 m2, terdiri dari 6 lantai, memiliki 204 kamar yang luas kamarnya lebih besar dibandingkan dengan luas kamar asrama yang dibangun sebelumnya. Diperuntukkan pelajar Tsanawiyah, Aliyah dan mahasiswa.

PERSAHABATAN

Pada 24 Mei 2002, pemancangan kolom pertama Gedung Asrama Persahabatan dilakukan. Nama "Persahabatan" diambil untuk memperingati terjalinnya hubungan antar umat beragama di Indonesia: Islam, Kristen, Hindu dan Budha, karena pada waktu pemancangan itu beberapa person yang mewakili masing-masing ummat beragama tersebut ikut memancangkan dan mengencangkan mur pengikat kolom. Gedung tujuh lantai ini dibangun di atas tanah seluas 34.000 m2. Lantai dasarnya digunakan untuk penginapan tamu. Dan selebihnya dihuni oleh pelajar putra tingkat ibtidaiyah, tsanawiyah, dan aliyah. Terdapat 204 kamar yang luasnya lebih besar dibandingkan dengan kamar di asrama lainnya.